Penerapan Akuntansi Pada Aset Bersejarah (Studi Kasus Pada Kerajaan Istana Kuning, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

Anggara Aulia Himokta

Sari


Aset bersejarah dapat dibagi dalam beberapa jenis seperti monumen, candi, bangunan bersejarah, situs arkeologi, kawasan konservasi, dan karya seni. Aset bersejarah ini unik karena memiliki kualitas unik yang tidak dapat direplikasi dan tidak memiliki umur yang terbatas (Aversano dan Ferrone, 2012). Aset bersejarah tidak dapat diproduksi ulang atau digantikan, dan kondisinya tidak dapat diperdagangkan, aset bersejarah berbeda dari aset umum (Aversano dan Cristians, 2012).


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.